KEMONOTONAN
1. π naik pada I jika untuk setiap pasangan bilangan π₯1 dan π₯2dalam I dimana π₯1 < π₯2 maka π(π₯1 ) < π(π₯2 )
2. π turun pada I jika untuk setiap pasangan bilangan π₯1 dan π₯2dalam I dimana π₯1 < π₯2 maka π(π₯1 ) > π(π₯2 )
3. π monoton pada I jika π naik atau turun pada I.
Teorema A Teorema Kemonotonan
Misalkan π kontinu pada interval I dan terdiferensiasi pada setiap titik dalam dari I, 1. Jika π’(π₯) > 0 untuk setiap π₯ ∈ πΌ, maka π naik pada I.
2. Jika π’(π₯) < 0 untuk setiap π₯ ∈ πΌ, maka π turun pada I.
Contoh 1
Jika π(π₯) = 2π₯ 3 – 3π₯ 2 – 12π₯ + 7, tentukanlah dimana f naik dan dimana f turun! Penyelesaian: Berdasarkan teorema A (teorema kemonotonan), maka perlu dicari π′(π₯), yaitu
π′(π₯) = 6π₯ 2– 6π₯– 12 = 6(π₯ + 1)(π₯ − 2)
Untuk menentukan dimana π′(π₯) > 0 dan dimana π′(π₯) < 0,
misalkan π′(π₯) = 0, sehingga 6π₯ 2– 6π₯– 12 = 0 atau 6(π₯ + 1)(π₯– 2) = 0 ,
dengan demikian diperoleh titik pemecah π₯ = −1 dan π₯ = 2 yang akan membagi garis bilangan real menjadi tiga interval yaitu (−∞, −1), (−1, 2) dan (2, ∞).
INTERVAL FUNGSI NAIK/TURUN
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa fungsi f(x) naik pada interval atau dan turun pada interval
Selain dengan melihat secara visual pada grafik, interval naik atau turunnya suatu fungsi dapat ditentukan dari turunan pertama fungsi tersebut.
- Jika f '(x) > 0 untuk semua x yang berada pada interval I, maka f naik pada I.
- Jika f '(x) < 0 untuk semua x yang berada pada interval I, maka f turun pada I.
Jika f(x) = x2 − 6x + 8, tentukan interval f(x) naik dan interval f(x) turun!
Jawab :
f '(x) = 2x − 6
f(x) naik ⇒ f '(x) > 0
⇔ 2x − 6 > 0
⇔ 2x > 6
⇔ x > 3
f(x) turun ⇒ f '(x) < 0
⇔ 2x − 6 < 0
⇔ 2x < 6
⇔ x < 3
Jadi f(x) naik pada interval x > 3 dan turun pada interval x < 3.
Fungsi f(x) = 2x3 − 3x2 − 36x naik pada interval ...
Pembahasan :
f '(x) = 6x2 − 6x − 36
f(x) naik ⇒ f '(x) > 0
⇔ 6x2 − 6x − 36 > 0
Pembuat nol :
6x2 − 6x − 36 = 0
x2 − x − 6 = 0
(x + 2)(x − 3) = 0
x = −2 atau x = 3
Jadi f(x) naik pada interval x < −2 atau x > 3
Contoh 3
Fungsi f(x) = x4 − 8x3 + 16x2 + 1 turun pada interval ...
f(x) turun ⇒ f '(x) < 0
⇔ 4x3 − 24x2 + 32x < 0
Pembuat nol :
⇔ x3 − 6x2 + 8x = 0
⇔ x (x2 − 6x + 8) = 0
⇔ x (x − 2)(x − 4) = 0
⇔ x = 0 atau x = 2 atau x =4
Jadi f(x) turun pada interval atau
KECEKUNGAN DAN UJI TURUNAN KEDUA
Kecekungan
Karakteristik suatu fungsi yang naik atau turun dapat kita gunakan untuk mendeskripsikan grafik fungsi tersebut. Selain itu, apabila kita tahu dimana letak selang yang membuat f ’ naik atau turun maka kita dapat menentukan di mana grafik fungsi f akan cekung ke atas atau cekung ke bawah.
Definisi Kecekungan
Misalkan f terdiferensialkan pada selang buka I. Grafik f akan cekung ke atas pada I jika f ’ naik pada selang tersebut dan akan cekung ke bawah pada I jika f ’ turun pada selang tersebut.
Interpretasi grafis kecekungan dari suatu fungsi berikut akan sangat berguna.
- Misalkan f terdiferensialkan pada selang buka I. Jika grafik f cekung ke atas pada I, maka grafik f berada di atas semua garis singgungnya pada selang tersebut. (Lihat gambar (a) di bawah).
- Misalkan f terdiferensialkan pada selang buka I. Jika grafik f cekung ke bawah pada I, maka grafik f berada di bawah semua garis singgungnya pada selang tersebut. (Lihat gambar (b) di bawah).
Untuk menemukan selang buka di mana suatu grafik fungsi f cekung ke atas atau cekung ke bawah, kita harus menemukan selang di mana f ’ naik atau turun. Sebagai contoh, grafik
akan terbuka ke bawah pada selang buka (–∞, 0) karena
turun pada selang tersebut. Demikian pula, grafik f akan cekung ke atas pada selang (0, ∞) karena f ’ naik pada selang tersebut. Perhatikan gambar di bawah.
Teorema berikutnya menunjukkan bagaimana penggunaan turunan kedua suatu fungsi untuk menentukan selang di mana grafik f tersebut cekung ke atas atau cekung ke bawah. Bukti teorema ini merupakan akibat langsung dari Teorema Uji Fungsi Naik dan Turun, dan definisi kecekungan.
Teorema Uji Kecekungan
Misalkan f adalah suatu fungsi yang turunan keduanya ada pada selang buka I.
- Jika f ”(x) > 0 untuk semua x dalam I, maka grafik f cekung ke atas pada I.
- Jika f ”(x) < 0 untuk semua x dalam I, maka grafik f cekung ke bawah pada I.
Untuk menerapkan Teorema Uji Kecekungan, tentukan lokasi nilai-nilai x sedemikian sehingga f ”(x) = 0 atau f ” tidak ada. Gunakan nilai-nilai x tersebut untuk menentukan selang uji. Kemudian, ujilah tanda f ”(x) pada masing-masing selang uji.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar